Rabu, 11 Desember 2013

Tentangmu Bidadariku


Jayapura, 11 Desember 2013
25 tahun yang lalu tepatnya 26  juni 1988 lahirlah seorang anak perempuan dari rahim seorang ibu yang luar biasa, yang diberi nama Pelangi, seorang ibu yang tak pernah letih mengajarkan kami tentang arti kehidupan, seorang ibu yang tak pernah lelah merawat, membimbing, menguatkan dan memberi contoh yang baik bagi kami agar menjadi anak-anak  yang tegar, soleh/ah dan luar biasa serta bermanfaat buat semua orang. Seorang ibu yang bijaksana, yang selalu tegar yang tak pernah mau menunjukkan kesedihannya di depan anak-anaknya walapun rasa sakit menderanya, ia tetap kuat karena ia tak ingin anak-anaknya juga merasakan apa yang ia rasakan.
Bidadariku..
Aku tahu dalam malam-malammu saat matamu terpejam engkau menyembunyikan sesuatu, rasa sakit pun tak terasa karena banyak yang engkau pikirkan tentang kami, engkau pikirkan bagaimana masa depan kami nantinya karena Engkau menginginkan kebahagiaan kami. Dalam setiap sujudmu engkau tak pernah bosan melantunkan doa-doa terbaikmu untuk kebahagiaan kami anak-anakmu, itu semua karena cintamu kepada kami.
Bidadariku…
Engkau lakukan apapun tuk menghidupi kami, rasa sakit pun sudah tak terasa lagi bagimu, karena engkau tak ingin melihat kami berada dalam kelaparan dan menjadi mental peminta-minta nantinya, engkau selalu mengajarkan kepada kami tangan di atas itu lebih baik daripada tangan dibawah.
Bidadariku…
Kami tak pernah malu dan menyesal terlahir dari rahimmu, kami tak pernah malu terlahir dari rahim seorang penjual ikan keliling, kami tak pernah malu terlahir dari rahim seorang penjual asongan sepertimu. Tak ada yang perlu kami malukan dari usahamu, malah kami bangga karena engkau telah mengajarkan kami mental tuk menjadi seorang pedagang dari semasa kami anak-anak hingga kami dewasa, bagi kami asal yang penting halal dan tidak mencuri kenapa harus malu, tak perlu perduli dengan komentar orang yang menjatuhkan kita, jadikan semua menjadi motivasi tuk menjadi lebih baik lagi, bukankah sedikit demi sedikit lama-lama kan menjadi bukit??? Tetap semangat menjalani kehidupan, tetap ikhtiar (usaha) sembari bertawakal (menyerahkan semua kepada Allah) jangan lupa dibarengi dengan doa dan semangat setelah itu tinggal tunggu hasilnya dan jangan lupa berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Semangat !!!
Bidadariku…
Engkau inginkan kami ketika dewasa nanti tumbuh dengan baik, engkau tak perduli harus kerja keras sampai-sampai lelahpun sudah tak terasa lagi bagimu. Pengorbananmu pun semua tak sia-sia, kami tumbuh dan berkembang dengan baik, kami dapat menyelesaikan studi walaupun hanya sebatas SMU, satu diantara kami ada yang tidak lulus SMP berakhir di kelas 3 SMP tapi bukan karena bidadariku yang tidak mampu tapi karena pergaulanlah yang membuatnya memilih untuk istirahat dan mandiri sendiri dengan berusaha kerja, aku sendiri pun bisa menyelesaikan studi S1 ku di Universitas Yapis Papua Jayapura pada tanggal 21 Ferbuari 2013, kita juga sudah bisa memiliki rumah sederhana sendiri dengan cat warna ungu mudah yang berdiri dengan tegak dan jadi tempat tinggal yang nyaman bagi penghuniya, tempat yang nyaman bagi kami anak-anak dan cucu-cumu ketika berkunjunng kerumah neneknya, kakak-kakak pun sudah mendapatkan pendamping hidup yang baik dan anak-anak yang lucu dan menggemaskan.
Bidadariku…
Kami sadar kalau kami terkadang sering lalai terhadap perintahmu, sering membuatmu marah, terkadang nasehatmu tak  kami perdulikan dan kami balas dengan wajah yang tak enak itu semua karena egoisan kami, padahal semua itu demi kebaikan kami, kami yakin pasti ada terselip rasa kecewamu pada kami, namun hal itu tak pernah membuatmu patah semangat tuk tak henti-hentinya mengingatkan kami di dalam kebaikan. Kesucian hatimulah yang selalu memaafkan kami. Engkau tak ingin kami terjerumus pada pergaulan bebas, engkau tak ingin kami menjadi hamba Allah yang tak tahu bersyukur akan semua nikmat-Nya, engkau tak ingin anak yang engkau lahirkan dari rahimmu dengan penuh pengorbanan menjadi anak durhaka, engkau tak ingin kami menjadi mental pengemis karena bagimu tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah, engkau tak ingin kami tersesat dan tertipu dengan nikmatnya dunia karena dunia ini fana hanya sementara dan akhiratlah tempat kita kembali,
Bidadariku…
Terus tegur kami, ingatkan kami disetiap waktu, kami tak ingin menjadi anak durhaka kepada orang tua, kami rindu ocehan-ocehan itu, karena nasehatmu selama inilah yang membuat kami tegar menjalani kehidupan di dunia ini.
Bidadariku…
Ucapan terimakasih yang tak terhingga untukmu, ucapan terimakasih dan semua bakti kami saja pun tak cukup tuk membalas semua pengorbananmu selama ini, mungkin saat ini kami belum bisa membalas semuanya, namun ijinkan kami berbakti padamu, ijinkan kami menjadi kaki dan tanganmu disaat engkau BISA ataupun TAK BISA berbuat apa-apa lagi.
Bidadariku…
Tulisan ini belum cukup tuk melukis semua pengorbananmu selama ini, andai dibuat buku maka tinta yang digunakan tuk melukiskan semua pengorbananmu selama inipun tak akan cukup tuk menuliskan dan menggambarkannya.
Bidadariku… 
Kami bahagia memiliki orang tua sepertimu, bagi kami engkaulah sumber inspirasi kami, MOTIVATOR TERHEBAT DALAM HIDUP KAMI, RIDHOMU RIDHO ALLAH JUGA.

‘Doaku untukmu Bidadariku:
Y Allah…
Jaga, Sehatkan, Kuatkan dan Tegarkan orang Tua kami.
Terimakasih telah memberikan kami Orang Tua yang luar biasa, yang mengajarkan kami arti kehidupan, harta termahal yang lebih dari apapun yang Engkau berikan kepada kami.
Jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersyukur atas segala nikmatmu disetiap aliran darah kami, di setiap denyut nadi kami, di setiap nafas kami hinngga nanti kami kembali pada-Mu
Ya Allah…
Terus tegur kami sebelum kami terjerumus dalam maksiat
Berikanlah setitik cahayamu tuk menerangi kegelapan hati ini
Karena jika Engkau murka apalah artinya kami hidup di dunia ini.
Karena tanpaMu kami akan tersesat
Aamiin…
By: Yuyun La Bua





2 komentar: